Sabtu, 16 Juni 2012

CHEAT GTA SAN ANDREAS KOMPLIT


CHEAT TAMAT (OPEN ALL CITY, MODIF DLL)

CHEAT JETPACK (kiri, kanan, L1, L2, R1, R2, atas, bawah, kiri, kanan) PADA SAAT AWAL PERMAINAN DIMANA CJ DITANGKAP POLISI. KALIAN LANCARKAN CHEAT JETPACK INI SAAT MOBIL POLISI BERHENTI DI REL KERETA API. 


Manusia 1/2 dewa
bawah, X, kanan, kiri, kanan, R1, kanan, bawah, atas, segitiga
Uang, darah, tameng
R1, R2, L1, X, kiri, bawah, kanan, atas, kiri, bawah, kanan, atas
Lompat tinggi
atas, atas, segitiga, segitiga, atas, atas, kiri, kanan, kotak, R2, R2
Pukulan maut
atas, kiri, X, segitiga, R1, bulat, bulat, bulat, L2
Bernafas dalam air
bawah, kiri, L1, bawah, bawah, R2, bawah, L2, bawah
Senjata 1
R1, R2, L1, R2, kiri, bawah, kanan, atas, kiri, bawah, kanan, atas
Senjata 2
R1, R2, L1, R2, kiri, bawah, kanan, atas, kiri, bawah, bawah, kiri
Senjata 3
R1, R2, L1, R2, kiri, bawah, kanan, atas, kiri , bawah, bawah, bawah
Dua senjata
bawah, kotak, X, kiri, R1, R2, kiri, bawah, bawah, L1, L1, L1
Peluru tak terbatas
L1, R1, kotak, R1, kiri, R2, R1, kiri, kotak, bawah, L1, L1
Rekrut
bawah, kotak, atas, R2, R2, atas, kanan, kanan, atas
Bunuh diri
kanan, L2, bawah, R1, kiri, kiri, R1, L1, L2, L1
Kurus
segitiga, atas ,atas, kiri, kanan, kotak, bulat, kanan
Gendut
segitiga, atas ,atas, kiri, kanan, kotak, bulat, bawah
Kekar
segitiga, atas, atas, kiri, kanan, kotak, bulat, kiri
Dikelilingi pelacur
kotak, kanan, kotak, kotak, L2, X, segitiga, X, segitiga
Suasana pantai
atas, atas, bawah, bawah, kotak, bulat, L1, R1, segitiga, bawah
Badut
segitiga, segitiga, L1, kotak, kotak, bulat, kotak, bawah, bulat
Elvis
L1, bulat, segitiga, L1, L1, kotak, L2, atas, bawah, kiri
Yakuza
X, X, bawah, R2, L2, bulat, R1, bulat, kotak
Nascar 1
bawah, R1, bulat, L2, L2, X, R1, L1, kiri, kiri
Nascar 2
R1, bulat, R2, kanan, L1, L2, X, X, kotak, R1
Nascar 3
R2, L1, bulat, kanan, L1, R1, kanan, atas, bulat, R2
Mobil golf
bulat, L1, atas, R1, L2, X, R1, L1, bulat, X
Buldoser
R2, L1, L1, kanan, kanan, atas, atas, X, L1, kiri
Mobil sherif
atas, kanan, kanan, L1, kanan, atas, kotak, L2
Mobil orang kaya
R2, atas, L2, kiri, kiri, R1, L1, bulat, kanan
Tanker
R1, atas, kiri, kanan, R2, atas, kanan, kotak, kanan, L2, L1, L1
Mobil romero
bawah, R2, bawah, R1, L2, kiri, R1, L1, kiri, kanan
Truk sampah
bulat, R1, bulat, R1, kiri, kiri, R1, L1, bulat, kanan
Motor roda empat
kiri, kiri, bawah, bawah, atas, atas, kotak, bulat, segitiga, R1, R2
Boat amphibi
segitiga, segitiga, kotak, bulat, X, L1, L2, bawah, bawah
Mobil monster
kanan, atas, R1, R1, R1, bawah, segitiga, segitiga, X, bulat, L1, L1
Tank
bulat, bulat, L1, bulat, bulat, bulat, L1, L2, R1, segitiga, bulat, segitiga
Helikopter tempur
bulat, X, L1, bulat, bulat, L1, bulat, R1, R2, L2, L1, L1
Pesawat jet
segitiga, segitiga, kotak, bulat, X, L1, L1, bawah, atas
Pesawat stunt
bulat, atas, L1, L2, bawah, R1, L1, L1, kiri, kiri, X, segitiga
Parasut
kiri, kanan, L1, L2, R1, R2, R2, atas, bawah, kanan, L1
Jetpack
kiri, kanan, L1, L2, R1, R2, atas, bawah, kiri, kanan
Semua mobil berwarna hitam
bulat, L2, atas, R1, kiri, X, R1, L1, kiri, bulat
Semua mobil berwarna pink
bulat, L1, bawah, L2, kiri, X, R1, L1, kanan, bulat
Semua mobil jadi jelek
L2, kanan, L1, atas, X, L1, L2, R2, R1, L1, L1, L1
Semua mobil jadi mewah
kanan, R1, atas, L2, L2, kiri, R1, L1, R1, R1
Semua mobil desa
L1, L1, R1, R1, L2, L1, R2, bawah, kiri, atas
Semua mobil transparan
segitiga, L1, segitiga, R2, kotak, L1, L1
Semua kendaraan hancur
R2, L2, R1, L1, L2, R2, kotak, segitiga, bulat, segitiga, L2, L1
Nos
kiri, segitiga, R1, L1, atas, kotak, segitiga, bawah, bulat, L2, L1, L1
Mobil kebal
L1, L2, L2, atas, bawah, bawah, atas, R1, R2, R2
Mobil melambung
kotak, R2, bawah, bawah, kiri, bawah, kiri, kiri, L2, X
Mobil terbang
kotak, bawah, L2, atas, L1, bulat, atas, x, kiri
Mobil berjalan di atas air
kanan, R2, bulat, R1, L2, kotak, R1, R2
Boat terbang
R2, bulat, atas, L1, kanan, R1, kanan, atas, kotak, segitiga
Sepeda lompat tinggi
segitiga, kotak, bulat, bulat, kotak, bulat, bulat, L1, L2, L2, R1, R2
Bintang enam
bulat, kanan, bulat, kanan, kiri, kotak, X bawah
Mengurangi wanted level
R1, R1, bulat, R2, atas, bawah, atas, bawah, atas, bawah
Menaikkan wanted level
R1, R1, bulat, R2, kanan, kiri, kanan, kiri, kanan, kiri
Kunci polisi
bulat, kanan, bulat, kanan, kiri, kotak, segitiga, atas
Pengemudi agresif
kanan, R2, atas, atas, R2, bulat, kotak, R2, L1, kanan, bawah, L1
Trafik agresif
R2, bulat, R1, L2, kiri R1, L1, R2, L2
Rambu lalu lintas hijau
kanan, R1, atas, L2, L2, kiri, R1, L1, R1, R1
Waktu berjalan cepat
bulat, bulat, L1, kotak, L1, kotak, kotak, kotak, L1, segitiga, bulat, segitiga
Gerakan cepat
segitiga, atas, kanan, bawah, L2, L1, kotak
Gerakan lambat
segitiga, atas, kanan, bawah, kotak, R2, R1
Membidik sambil mengemudi
atas, atas, kotak, L2, kanan, x, R1, bawah, R2, bulat
Skill mengemudi maksimum
kotak, L2, X, R1, L2, L2, kiri, R1, kanan, L1, L1, L1
Respek maksimum
L1, R1, segitiga, bawah, R2, X, L1, atas, L2, L2, L1, L1
Pagi
R2, X, L1, L1, L2, L2, L2, kotak
Malam
R2, X, L1, L1, L2, L2, L2, segitiga
Selalu tengah malam
kotak, L1, R1, kanan, X, atas, L1, kiri, kiri
Geng berkuasa
L2, atas, R1, R1, kiri, R1, R1, R2, kanan, bawah
Nyepi
X, bawah, atas, R2, bawah, segitiga, L1, segitiga, kiri
Penduduk menyerang
bawah, atas, atas, atas, X, R2, R1, L2, L2
Penduduk bersenjata
R2, R1, X, segitiga, X, segitiga, atas, bawah
Badai pasir
atas, bawah, L1, L1, L2, L2, L1, L2, R1, R2
Kabut
R2, X, L1, L1, L2, L2, L2, X
Cuaca cerah
R2, x, L1, L1, L2, L2, L2, kotak
Hujan badai
R2, X, L1, L1, L2, L2, L2, bulat
Kiamat
L2, kanan, L1, segitiga, kanan, kanan, R1, L1, kanan, L1, L1, L1

Kamis, 14 Juni 2012

HARDNESS TEST (Uji Kekerasan)


BAB I
PENDAHULUAN


       Hardness test merupakan uji NDT (Non Destructive test) dimana pada pengujian ini dapat diketahui suatu nilai kekerasan pada sebuah material/spesimen uji. cara pengujian hardnes ini dilakukan dengan metode hardness vickers, rockwell dan brinell.

I.     ALAT & BAHAN

ü Alat :
a.              Hardness Test Machine
b.              Identor bola baja dengan diameter 2,5 mm
c.              Obeng
d.             Stop Watch
e.              Polishing Machine
f.              Penggaris
g.             Jangka Sorong


ü Bahan :
a.              Spesimen Uji Kekerasan
ü    Welding material (Butt joint)
ü    Cu Alloy (Kuningan)
b.              Kertas Gosok


II.  LANGKAH-LANGKAH KERJA
1.  Metode Rockwell F
Pengujian Rockwell F ini dilakukan pada material carbon steel (Welding process),
Berikut adalah langkah – langkah proses pengujian dengan metode
Rockwell F:
1.         Persiapan material uji yang meliputi :
a.    Material uji dihaluskan permukaannya yang akan diamati dengan menggunakan Polishing Machine dengan grid 120, lalu dilanjutkan dengan grid 180 dan terakhir menggunakan grid 400
b.    secara tegak lurus hingga tekstur permukaan spesimen bersih dan halus


c.    Mengoleskan cairan NITAL (nitrit dan akohol) untuk menampakkan daerah HAZ pada spesimen uji.
d.   Menentukan 9 titik untuk pengujian menggunakan pensil. Yang dibagi menjadi 3 titik pada base metal, 3 titik pada HAZ, dan 3 titik pada weld metal. Dimana pembagian titik dalam satu garis dengan jarak maksimal 2mm dari surface spesimen uji.
2.         Memasang indentor bola baja dengan diameter 2,5 mm pada mesin.
3.         pengaturan mesin Hardness Test pada posisi Rockwell dengan memindah pada handle yang disedakan
4.         Mengatur beban yang diberikan sebesar 60 Kgf
5.         Meletakkan spesimen uji pada mesin Hardness Test.
6.         Melakukan pengujian dengan cara menekankan indentor pada spesimen hingga indikator beban minor menunjuk pada titik merah.
7.         Melepas handle untuk memulai memberikan tekanan pada spesimen uji dimana hal ini dilakukan bersamaan dengan menekan tombol start pada stopwatch. Proses ini dilakukan selama 10-20 detik
8.         Menarik kembali handle.
9.         Melakukan pengamatan pada indikator yang tertera pada mesin, lalu dilakukan proses pencatatan.
10.     Mengulangi langkah 6 – 9 pada semua titik yang telah ditentukan pada spesimen uji.
11.     Proses pencatatan nilai yang tertera pada mesin Hardness Test
pada 9 titik tersebut
.
2.  Metode Brinell
Pengujian ini dilakukan pada material Cu Alloy (Kuningan)
Berikut adalah langkah – langkah proses pengujian dengan metode
Brinell:
1.      Persiapan material uji yang meliputi :
a.         Mempersiapkan bagian pada benda uji yang akan di beri pembebanan
2.      Mempersiapkan indentor pada mesin Hardness dengan diameter indentor 2,5mm
3.      Mengatur besar pembebanan sebesar 62,5 Kgf

4.      Mengatur settingan mesin Hardness pada Brinell dengan memindah posisi handle yang ada.
5.      Meletakkan spesimen uji pada mesin hardness
6.      Melakukan proses pemberian beban pada benda uji dengan cara mendekatkan indentor pada benda uji, lalu handle dilepas sehingga indentor yang berupa bola baja menekan permukaan benda uji. Proses ini dilakukan selama 10-20 detik.
7.      Mengulangi langkah nomor 6 pada 2 titik berikutnya..
8.      Melakukan pengamatan diameter bekas penekanan indentor yang terdapat pada spesimen uji dengan menggunakan lensa dengan pembesaran 70x pada ketiga titik yang telah dilakukan uji hardness brinell.
Gambar 8.1. pengamatan diameter bekas indentor
9.      Melakukan pengukuran besar diameter bekas indentor pada spesimen uji dengan cara diukur pada kedua sisi lingkaran yang tertera pada layar Hardness Machine

10.  Dilakukan proses pencatatan diameter (d1 dan d2) pada ketiga titik bekas indentor pada spesimen uji.





BAB II
METODOLOGI

2.1 ANALISA DAN PEMBAHASAN

2.1.1 Hardness Brinell Test
Date                             : 14-Maret-2012
Material                       : Cu Alloy
Welding Proses            :  -
Reference                     : ASME 2A 370

            Data Hasil Pengujian dan Perhitungan Brinell

HARDNESS BRINELL

Material   : Cu Alloy

Load          : 62,5 Kgs

Indentor  : Bola Baja

Time          : 18 detik

Øball         : 2,5


No

Ø bekas indentor
1
d1
0,795

d2
0,793
2
d1
0,81

d2
0,8
3
d1
0,787

d2
0,793
           


           
2.1.2  ROCKWELL  F
Date                                        : 27 Pebruari 2012
Material                                  : Weld metal But joint
Welding Proses                      :  SMAW
Reference                               : ASTM A370

2.1.2.1 Data Pengujian dan Perhitungan Rockwell F pada Weld Metal But Joint

Rockwell F
Load (P) =  60 kgf = 588.6 N
Indentor =  Bola Ø1/16” (1.5mm)
Time       =  18 detik
BM
HAZ
WM
64
71
75
65
68
75.5
66
71
76
   Tabel 1. Hasil uji kekerasan Rockwell F


      




 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan   


 
Berdasarkan data dan perhitungan yang ada, dapat disimpulkan bahwa dari pengujian Rockwell F terhadap material 1, nilai kekerasan tertinggi terjadi pada daerah Weld Metal kemudian HAZ dan nilai kekerasan terendah berada pada daerah Base Metal.

Rockwell F
BM (HRF)
HAZ (HRF)
WM (HRF)
53.07

59.1

68.2

                          Tabel 3. Hasil pengamatan uji Rockwell F

Hal ini dikarenakan Elektroda yang digunakan memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi dibanding kandungan karbon pada Base Metal. Selain itu, laju pendinginan saat proses pengelasan juga mempengaruhi nilai kekerasan suatu material. Bila laju pendinginan semakin tinggi, kecenderungan struktur yang terbentuk berupa Martensite. Dimana material dengan struktur Martensite memiliki sifat sangat keras tetapi keuletannya rendah.







Daftar Pustaka
                        1.            M.M. Munir, [2000], Modul Praktek Uji Bahan, Vol 1, Jurusan Teknik Bangunan Kapal, PPNS
                        2.            Budi Prasojo, ST [2002], Buku Petunjuk Praktek Uji Bahan, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, PPNS
                           3.            M Munir,Moh dan Moh.Thoriq W. 2000. Modul Praktek Uji Bahan . Surabaya

MAGNETIC PARTICLE TEST



       I.            TUJUAN
Uji magnetic particle di gunakan untuk mendeteksi diskontinuitas pada surface, serta sub surface yang terlalu kecil untuk diliat dengan mata telanjang. Teknik ini banyak digunakan akan tetapi hanya pada bahan yang bersifat ferro magnetik.

    II.            DASAR TEORI


  Kemampuan sebuah magnet untuk menarik atau menolak terpusat  pada daerah yang dinamakan KUTUB.Kutub utara dan selatan memperlihatkan daya tarik dan daya tolak seperti gambar.
              
   Dengan semua domain magnet yang tersusun , magnet batang menghasilkan gaya total yang sama dengan jumlah semua domain magnetnya.
Di bawah  ini yang dinamakan GARIS GAYA MAGNET yang membentuk sebuah rangkaian tertutup.
            
Semua garis-garis gaya magnet membentuk MEDAN MAGNET.
Garis-garis gaya magnet dari sebuah magne permanen memiliki sifat sebagai berikut :
1.       Membentuk rangkaian tertutup antara kutub utara dan selatan.
2.       Tidak memotong satu sama lainnya.
3.       Selalu mencari lintasan dengan tahanan magnetis yang terkecil.
4.       Kerapatannya berkurang dengan bertambahnya jarak dari kutub.
5.       Memiliki arah, menurut kesepakatan, dari kutub utara ke kutub selatan di luar magnet, dan dari kutub selatan ke kutub utara di dalam magnet.
Dalam pengujian Magnetic Particle Test, yoke yang digunakan harus mampu mangangkat beban sebesar 10 lb (5 kg).


 III.            KRITERIA PENERIMAAN
       Permukaan benda uji harus bebas dari :
1.    Indikasi linear relevan.
2.    Indikas  rounded relevan yang ukurannya lebih dari 3/16 in.(5mm).
3.    Ada  4 atau lebih  indikasi rounded relevan berderet  yang jarak kurang dari 1/16   (1,5 mm)
Dimana :
1.      Indikasi linear relevan adalah indikasi memanjang yang panjangnya >3x lebar
2.      Indikasi rounded relevan adalah indikasi yang berbenuk lingkaran / rounded dimana jika indikasi melebihi diameter 3/16in (5mm) maka benda uji dinyatakan reject.

 IV.            ALAT DAN BAHAN
Dalam melakukan uji Magnetic Particle, alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah:
1.      MT Set yang terdiri dari (Cleaner, WCP dan MP INK 7HF)
2.      YOKE dan Kabel
3.      Ghauss meter
4.      Lampu
5.      Light Meter
6.      Sikat baja
7.      Kain/ tisu
8.      Penggaris
9.      Prosedur uji


    V.            PROSEDUR PENGUJIAN
1.    Surface preparation ( persiapan permukaan ): membersihkan kotoran kotoran yang ada di permukaan  seperti korosi , sparter ,dan lain – lain .
2.    Equipment preparation ( persiapan alat ) : menyiapkan peralatan pengujian yang terdiri dari ( yoke, field indicator,  lampu, light meter, gauss meter, penggaris ,cairan 7Hf, procedur,  WCP,cleaner,kain majun dan  sikat baja).
3.    Pre cleaning  : membersihkan permukaan dengan cleaner dan tunggu beberapa saat sampai permukaan kering.  
4.    Aplikasi WCP : dengan cara menyemprot cairan tersebut pada permukaan benda uji dengan jarak kurang lebih secara merata dan tunggu sampai kering.
5.    Megnetisasi  : yoke di tempelkan ke benda uji dan di nyalakan.
6.    Magnetic particle aplication ( aplikasi magnetik partikel ) : di lakukan dengan metode continue , artinya setelah yoke dinyalakan dilanjutkan dengan penyemprotan 7Hf
     Pada benda uji yang di aliri magnet.
7.    Interpetasi dan evaluasi : mengamati berbagai macam indikasi yang terjadi pada benda uji baik itu linear indiction maupun rounded indication .
8.    Demagnetisasi : menghilangkan sisa magnet yang ada di dalam benda uji.
9.    Post cleaning :  membersihkan benda uji dari cairan WCP dan 7Hf.




 VI.            ANALISA PENGUJIAN

Pada tanggal  27 Februari 2012 dilakukan  pengujian NDT  jenis magnetic partikel test di laboratorium uji bahan.  Jenis material yang di uji yaitu Carbon steel A3 dengan dimensi  135 x 85 x 35 ( mm ) di las dengan proses SMAW , dengan lebar weld metal sebesar 3 mm.
Dari hasil pengujian menggunakan metode Magnetic Particle Test, dilakukan pengujian pada spesimen  benda uji dengan spesifikasi seperti disebutkan di atas.
Saat melakukan proses uji, banyak ditemukan indikasi pada benda kerja dengan jenis indikasi linear. Dari sekian banyak indikasi pada benda kerja, ukuran/pajang masing masing indikasi linear lebih dari 1,5 mm. Maka dari itu, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan ASME Section V tentang Magnetic particle dimana indikasi linear yang panjangnya melebihi 1/16 Inchi (1,5mm), maka benda uji dinyatakan reject.



VII.            KESIMPULAN
Dari pengujian magnetik partikel yang dilakukan pada tanggal 27 februari 2012 dengan jenis material baja karbon A3 dan dilakukan dengan proses pengelasan SMAW.
Setelah diidentifikasi, banyak di temukan indikasi permukaan diantaranya indikasi linear relevan. Didalam code dijelaskan bahwa  tidak boleh ada  indikasi linear relevan pada produk dengan penyambungan Las.  jadi, material  yang di uji dengan Magnetic particle test  dinyatakan reject, hal ini dikarenakan ada linear indication relevan  pada weld metal dan itu tidak di perbolehkan sesuai dengan peraturan yang di tentukan.

VIII.            DAFTAR PUSTAKA
ASME V artikel 7 tentang magnetic particle examination
Training hand out “Magnetic Particle Testing”
M Munir,Moh dan Moh.Thoriq W. 2000. Modul Praktek Uji Bahan . Surabaya


 IX.            TUGAS KHUSUS

A. Ceritakan semua proses yang ilakukan pada saat pengujian Magnetic Particle
B. Jelaskan “PROSEDUR MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION” meliputi :
Scope s/d procedure system peformed verification.

Jawaban :
A.       Saat melakukan pengujian magnetic particle, ada sejumlah tahapan yang harus di lalui hingga memperoleh sebuah diskontinuitas pada sebuah benda uji,yaitu:
1.    Persiapan alat dan bahan
2.    Mempersiapkan pencahayaan dengan menggunakan lampu dengan intensitas cahaya minimal 100 fc. Terutamma jika pengujian dilakukan di tempat yang minim pencahayaan.
3.    Persiapan permukaan benda uji dengan cara pembersihan dengan sikat baja, wire brush atau amplas.
4.    Pengaplikasian cleaner pada benda uji untuk menghilangkan kotoran seperti grease, oli, minyak dll. Pada permukaan benda uji.
5.    Mengukur kekuatan angkat yoke dimana berat minimal logam/ material yang dapat diangkat adalah sebesar 10 lb / 5 kg.
6.    Memuali uji magnetic partikel dengan cara  menyemprotkan WCP / White Contras Paint pada benda uji terutama pada bagian weld metal. Setelah pengaplikasian WCP, ditunggu hingga cairan agak mengering.
7.    Setelah cairan WCP yang disemprotkan pada permukaan benda uji dirasa cukup kering, kemudian yoke ditempelkan pada benda uji dengan arah vertikal terhadap weld metal (mengingat pengujian yang dilakukan pada weld metal).
8.    Saat yoke dinyalakan, pada saat itu juga cairan MP Ink 7HF disemprot pada area weld metal secara merata.
9.    Setelah disemprot cairan MP Ink, dilakukan proses pengamatan guna mengamati diskontinuitas yang mungkin akan muncul. Hal ini dikarenakan terdapat kebocoran medan magnet pada benda uji sehingga akan menimbulkan bekas pada surface benda uji.
10.     Yoke di lepas dari benda uji, lalu dilakukan pengamatan lebih lanjut dengan cara merecord diskontinuitas yang mungkin nampak pada benda uji dengan cara digambar pada selembar kertas. Jika indikasi yang muncul berbentuk rounded, maka akan dikeahui diameter indikasi tersebut. Sedangkan jika indikasi yang muncul berbentuk linear maka akan diketahui panjang indikasi tersebut.
11.     Setelah melakukan proses record, dilakukan pembersihan sisa cairan MP Ink dan WCP pada surface benda uji dengan menggunakan sikat baja dan cairan cleaner.
12.     Dilakukan proses demagnetisasi dengan caara yang telah di tentukan.


B.       PROSEDUR MAGNETIC PARTICLE EXAMINATION
1          1.SCOPE
1.1         Prosedur ini dibuat sebagai petunjuk proses pengujian magnetik partikel tes. Untuk mendeteksi indikasi diskontinuitas dibawah permukaan material ferro magnetik.
1.2          Prosedur ini dipakai di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya-ITS untuk tujuan praktikum. Segala macam penggunaan dengan tujuan lain bukan menjadi tanggung jawab POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA ITS.

2          2. APLICATION CODE
ASME VIII dan PV code section I, V, VIII, Div 1 dan Div 2, ASME B31.1, Latest edition and agenda.



 3. PROCEDURE
3.1 Kondisi Permukaan
     3.1.1 Persiapan permukaan dilakukan dengan cara di gerinda atau dengan mesin otomatis. Hal ini sangat penting karena dimana permukaan permukaan yang tidak rata dapat menutupi cacat diskontinuitas yang ada.

3.1.2 Pengujian magnetik partikel telah diatur pada daerah selebar 1inch. Material uji harus bebas dari kotoran, gemuk, minyak, flux, spater dan segala macam bentuk kotoran yang dapat mengganggu proses pengujian magnetik tes.

3.1.3 Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen, pelarut organik, pembersih kerak, penghilang cat, uap pembersih, pasir, atau pembersihan dengan metode ultrasonik.

3.1.4 Prosedur magnetik partikel hanya mampu dan bisa dilakukan untuk material ferro.

3.2 System peformance Verification
3.2.1 keefektifan sisem pengujian maagnetik partikel, termasuk bahan peralatan, material dan pencahayaan harus diverifikasi pada awal interval periodik
3.2.2 yoke harus diuji menggunakan dead weight method
3.3.3 kekuatan mengangkat yoke sesuai nominal 4.2 pada jarak bobot maksimum